pict


mac-os-x-mac-os-x-1920x1080

Categories: Testing | Tinggalkan komentar

pohots


Bekrond

Categories: Testing | Tinggalkan komentar

Interdependensi dalam Kooperatif Learning


Mengutip ungkapan yang bermakna dari seorang yang bernama Ecclesiastess,  bahwa

“dua akan lebih banyak daripada satu, karena dua akan memperoleh imbalan yang lebih besar atas usahanya. Karena jika mereka jatuh yang satu akan menolong yang lain. Namun jika kesulitan menghadang dia yang sendirian, ketika dia terjatuh tak ada orang yang menolongnya”

Pembelajaran kooperatif telah menapaki jalan yang sangat panjang dan sangat lama yang sampai akhirnya mengalami beberapa penyempurnaan oleh para ahli dan praktisi pendidikan saat ini. Pembelajaran kooperatif ini telah memiliki sejarah yang kaya akan riset, teori serta praktek dari praktik penggunaan di kelas. Di dalam pembelajaran ini terdapat tiga perspektif teoritis yang mendukungnya

1.     SOCIAL INTERDEPENDENCY

Di dalam teori Kurt Kafka menjelaskan, bahwa sebuah kelompok adalah sebuah kesatuan yang dinamis di mana interdependesnsi (ketergantungan) diantara anggotanya bervariasi. Interdependensi positif  akan menghasilkan interaksi yang promotif bersifat meningkatkan dan memotivasi, ketika masing-masing individu saling mendukung dan memfasilitasi usaha satu sama lain.

Sedangkan Interdependensi negative (persaingan) biasanya akan menghasilkan interaksi yang sifatnya oposisional (menantang) dimana masing-masing individu saling menjatuhkan dan mematahkan usaha  satu sama lain untuk mencapai sesuatu.

2.     KOGNITIF DEVELOPMENTAL TEORI

Piaget dan vigotsky mengasumsikan: apabila setiap individu bekerja sama dalam lingkungannya, maka akan muncul konflik-konflik sosio kognitif yang menciptakan ketidakseimbangan kognitif. Penganut piaget mengatakan bahwa selama melakukan kooperatif partisipasinya terlihat dalam berbagai diskusi dimana konflik-konflik kognitif akan terjadi dan dapat diselesaikan. Pengetahuan itu bersifat social dan dikonstruksikan dari berbagai usaha untuk belajar, dan didalamnya terdapat proses memahami dan menyelesaikan masalah.

3.     BEHAVIORAL LEARNING TEORI

Pada teori ini memfokuskan pada dampak factor penguat kelompok dan imbalan terhadap pembelajaran. Asumsinya adalah bahwa setiap tindakan yang diikuti oleh imbalan pasti akan diulang. Slavin (1980) telah menekankan pada perlunya memberikan reward /imbalan kelompok untuk memotivasi  siswa agar bersemangat belajar di dalam kelompok pembelajaran pembelajaran kooperatif.

Keefektifan pembelajaran kooperatif telah ditegaskan baik oleh riset teoritis maupun demonstrasi dan literaturnya meliputi literature ilmiah maupun literature professional. Literartur ilmiah ini terdiri dari riset-riset yang terkontrol dengan sangat teliti dan dilakukan untuk memvasilidasi atau untuk  menguji teori. Sedangkan Literature professional  terdiri dari  studi, studi ini dilaksanakan semi eksperimental atau korelasional yang mendemonstrasikan bahwa pembelajaran kooperatif  memamng bekerja di dalam kelas yang sesungguhnya dalam waktu yang cukup lama.

Categories: Pendidikan | Tag: | Tinggalkan komentar

Optimalkan Cloud Computing


Penggunaan media komputer telah menembus batas pemikiran manusia sebelumnya. Tidak hanya sebagai alat menghitung numerik akan tetapi telah membuat semacam pintu bebas akses ke dalam dunia maya. Pengembangan media penyimpanan pun telah semakin canggih dan semakin kecil. Bayangkan ketika komputer dengan alat penyimpanan data sebesar ruangan kelas dikonversi menjadi lebih kecil dan tipis.

Pada era tahun 2000 masih sangat populer dengan media penyimpan data disket yang hanya memuat memori kurang dari 1 MB. Akan tetapi seiring berkembang pesatnya  media teknologi maka flasdisk pun dapat menampung memori dengan ukuran hampir 32 GB hanya dalam ukuran penghapus kecil, dan bahkan bisa lebih kecil lagi.

Kini media penyimpan data telah semakin canggih, semakin mudah, dan semakin simpel. Tidak hanya itu saja, sistem keamanan data pun dapat semakin lebih baik lagi. Karena data tidak bisa dicuri seperti data dalam bentuk media penyimpanan FD maupun Laptop, akan tetapi dengan single user maka hanya user sendiri yang mengetahui id dan pasword saja yang dapat membukanya.

Mengutip dari Wikipedia Cloud Computing adalah  gabungan pemanfaatan teknologi komputer(‘komputasi‘) dan pengembangan berbasis Internet (‘awan’). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer.

 

Kemudahan akses Cloud Komputing juga telah didukung dengan gadget yang semakin canggih. Aplle dengan I Phone dan I Pad, Samsung dengan seri Galaxy Tab, dan juga vendor lainnya dengan beberapa produk andalannya. Ketersediaan gadget canggih tersebut sebenarnya dapat dimanfaatkan dengan seoptimal mungkin yang dapat mendukung kinerja dan produktivita seseorang dalam pekerjaannya. Berbagai kemudahan dan kecanggihan tersebut harus dapat dibarengi dengan kemampuan kita dalam menyikapi dan mengikuti perkembangan teknologi tersebut sehingga kita tidak hanya dapat memiliki gadget hanya sebagai trend atau sebatas alat pamer.

Categories: Komputer | Tag: | Tinggalkan komentar

Perlunya Konsep Dasar Penjumlahan dan Pengurangan


Disadari maupun tidak masih terdapat siswa kelas III ataupn kelas IV yang kesulitan dalam mengerjakan soal dalam bentuk penjumlahan dan pengurangan . Hal ini akan sangat berpengaruh pada kesiapan belajar siswa di kelas IV  sampai kelas VI. Terlebih kajian materi mulai kelas III sampai kelas VI banyak sekali materi dalam mata pelajaran yang memuat unsur perkalian dan pembagian. Baik itu bentuk soal rutin maupun nonrutin.

Untuk menghindari hal ini sebaiknya ketika siswa berada di kelas rendah pemberian pemahaman tentang konsep penjumlahan dan pengurangan dapat lebih difokuskan. Imbasnya apabila siswa mampu menjumlah dan mengurang bilangan secara tidak langsung siswa sudah belajar untuk konsep perkalian dan pembagian. Karena pada dasarnya perkalian sama dengan penjumlahan berulang dan pembagian sama dengan pengurangan berulang.

Categories: Pendidikan | Tag: | Tinggalkan komentar

TIPS Peraturan selama


Categories: Pendidikan | Tinggalkan komentar

Bagaimana pendapat anda tentang RPP ber-Karakter?


Categories: Pendidikan | Tag: | Tinggalkan komentar

Larangan Selama Pengerjaan Tes Formatif


Ujian tengah semester( UTS) sedang berlangsung hari ini. Siswa akan dicoba kemampuan secara akademiknya dalam memahami materi dan mengikuti proses belajar. Tujuan dari UTS adalah mengevaluasi secara langsung bagaimana pencapaian belajar siswa. Akan tetapi hal ini merupakan indikator bagi seorang guru untuk memahami dan mengevaluasi  bagaimana cara guru mengajar dan mendidik siswanya.

Untuk mengerjakan UTS siswa membutuhkan waktu dan suasana yang rileks, tidak ada gangguan faktor internal kelas maupun eksternal kelas. Langkah untuk menjaga suasana UTS nyaman sudah seharusnya dipersiapkan oleh guru. Adapun beberapa Aturan yang dapat dilakukan sebelum UTS diantaranya:

SELAMA UTS DILARANG:

1. Bertanya Sebelum 30 menit setelah soal dibagikan

Tujuan dari aturan pertama adalah melatih dan membiasakan  siswa untuk dapat disiplin dalam bekerja. Siswa dilatih untuk dapat berusaha memahami soal yang dibacanya kemudian menentukan pilihannya sendiri. Aturan ini juga memberikan waktu bagi siswa untuk memberikan rasa percaya diri dalam konsep problem solving tanpa merasa harus ketergantungan pada orang lain.

2. Mengeluarkan suara/bunyi dari mulut, maupun benda di kelas
Suara, bunyi dan kebisingan suasana akan memecah konsentrasi siswa, bagaimanapun juga ketika siswa mengikuti tes suasana hening dan tenang sangat dibutuhkan dalam memunculkan ide dan wawasan yang telah dipelajarinya. Ketika kebisingan muncul cenderung motivasi siswa untuk mengerjakan soal seakan buyar karena fokus dan konsentrasi siswa masih cenderung rendah.
3. Keluar dari tempat duduk
Fokus ketiga ini adalah berupaya untuk menertibkan siswa supaya tidak terjadi keributan saat siswa malah sibuk berlalu lalang di kelas untuk sekedar membawa pensil atau peralatan tulis yang dipinjam dari temannya. Kategori ketiga juga sebagai antisipatif dari tindakan mencontek. Namun ada beberapa pengecualian yang dapat diberikan untuk siswa, semacam izin ke toilet atau semacamnya
Categories: Pendidikan | Tag: | 2 Komentar

Tips Menertibkan suasana disiplin belajar


Terkadang kita dihadapkan pada permaslahan pengelolaan kelas yang akan mendasar sebelum memulai aktifitas belajar. Pertama kali yang harus dilakukan guru adalah bagaimana guru dapat mempersiapkan siswa untuk belajar yang kondusif. Dalam belajar kondusif sebenarnya konsepnya mudah. Pusatkan perhatian siswa pada guru, heningkan siswa untuk memulai kalimat awal memulai pembelajaran.

Karena bagaimanapun juga secerdas apapun dan sekreatif apapun kemampuan guru namun proses belajar tidak akan berjalan lancar dan kondusif apabila siswa masih banyak mengobrol dengan temannya, usil sesama teman, bahkan siswa masih belum duduk siap dengan perlengkapan belajarnya. Hal yang terkadang dilupakan dalam pengelolaan kelas adalah bagaimana cara kita menyelesaikan masalah tersebut. Meskipun pada awal belajar kondusif namun bagi siswa mereka akan cepat  mudah terpengaruh konsentrasinya sehingga mengobrol di dalam kelas tidak dapat dihindarkan.

Di bawah ini terdapat beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mendukung proses belajar siswa yang efektif:

1. Gunakan perintah sederhana untuk membuat sikap siswa terfokus

cara yang pertama dapat menggunakan kalimat “Persiapkan buku dan alat tulis untuk memulai belajar, dan duduk siap.” atau “Hitungan ke 3 semua siswa harus diam, dan dengarkan bapak/ibu”,  “Pembelajaran akan dimulai siapkan alat tulis dan buku, duduk siap dan tidak ada yang berbicara kecuali bapak/ibu”

2. Gunakan perintah seperti halnya ancaman yang edukatif

Hal in dapat dilakukan manakala guru sedang menjelaskan materi. Semisal “Tidak ada penjelasan ulang untuk materi saat ini, dan apabila ada pertanyaan tidak akan di jawab”. Tindakan ini dapat diartikan sebagai cara untuk mengelola kelas supaya siswa dapat fokus dengan materi yang diajarkan. Dalam point kedua siswa dilatih untuk dapat bertanggungjawab dan sadar diri bahwa perlunya mengikuti belajar dengan baik tanpa gangguan mengobrol dan keributan yang mengganggu belajar siswa.

3. Berikan kesempatan pada siswa untuk mengemukakan gagasan dan adakan tanya jawab

Cara ke tiga dilakukan untuk memberikan waktu dimana guru menjelaskan dan siswa memperhatikan, dan dimana siswa yang berbicara sedangkan gurunya yang mendengarkan.

Categories: Pendidikan | Tinggalkan komentar

Istilah dalam penelitian


Pengaruh positif. Hal ini dapat terlihat apabila x berpengaruh terhadap y. semakin tinggi x semakin tinggi y

Pengaruh Negatif. Hal ini dapat terlihat apabila x berpengaruh terhadap y. semakin rendah x semakin rendah y

Signifikan bukan dilihat dari tingkat responden.

Signifikan tingkat hubungan erat. pada kotak A. terdapat irisan B dan C yang semakin tinggi.

 

Categories: Testing | Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.